Lambang Cirebon dari Masa ke Masa
Kesultanan Cirebon didirikan pada abad ke-15 sebagai penerus
Kerajaan Sunda. Pada awal abad ke-16 Cirebon adalah pusat penyebaran
Islam. Pada perkembangannya dimulai di tahun 1662, dinasti Cirebon
terpecah, yang kemudian berdiri 3 (tiga) keraton yang terpisah (Keraton
Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan) serta Kaprabonan sebagai pusat kajian/pendidikan).
Antara 1677 - 1679, Cirebon diduduki oleh Kesultanan Banten. Tak lama setelah penarikan pasukan Banten, Cirebon pada 1681 menandatangani aliansi pertahanan dengan VOC yang mengubahnya menjadi sebuah protektorat VOC.
Pada 1819, pemerintah Hindia Belanda secara resmi menghapuskan Kesultanan Cirebon dan menguasainya sebagai Karesidenan Cirebon.
Berikut ini adalah Bendera Kesultanan Cirebon, Lambang Kota Cirebon era Kolonial, dan Lambang Kota Cirebon saat ini.
1. Bendera Kasultanan Cirebon
Bendera ini tersimpan di Museum Textile Jakarta “Macan Ali” adalah
Bendera sekaligus lambang Kebesaran Keraton Cirebon, bentuknya berupa
kaligrafi arab yang mengikuti bentuk piktogram stilasi dari “Macan
Duduk”
Dalam bendera Macan Ali terdapat:
3. Lambang Kota Cirebon Era Kolonial (The full colonial arms)
Lambang ini diadopsi pada tanggal 26 September 1930. Gambar udang menunjukkan arti kata rebon. Bagian atas menunjukkan sebuah bintang, simbol bagi kemajuan kota. Moto Per aspera ad astra – dari debu menjadi bintang, juga menunjukkan kemajuan.
4. Lambang Kota Cirebon Era Kolonial (The arms dalam the Koffie Hag albums +/- 1930)
5. Lambang Kota Cirebon Era Kolonial (Koleksi Ubin, karya Martin van Leeuwen)
6. Lambang Kota Cirebon
http://revenue-stamps.nl
http://www.ngw.nl
http://www.westraventegels.info
http://www.zum.de
http://www.cirebonkota.go.id
Sumber: elgibrany
Antara 1677 - 1679, Cirebon diduduki oleh Kesultanan Banten. Tak lama setelah penarikan pasukan Banten, Cirebon pada 1681 menandatangani aliansi pertahanan dengan VOC yang mengubahnya menjadi sebuah protektorat VOC.
Pada 1819, pemerintah Hindia Belanda secara resmi menghapuskan Kesultanan Cirebon dan menguasainya sebagai Karesidenan Cirebon.
Berikut ini adalah Bendera Kesultanan Cirebon, Lambang Kota Cirebon era Kolonial, dan Lambang Kota Cirebon saat ini.
1. Bendera Kasultanan Cirebon
Dalam bendera Macan Ali terdapat:
- Tulisan “Bismillah” dan ayat-ayat Al Quran yang melambangkan keagungan Allah.
- Dua bintang dengan delapan sisi yang melambangkan Nabi Muhammad dan Fatimah.
- Singa Kecil dan besar serta dua buah pedang yang menyilang yang melambangkan pedang zulfikar milik Imam Ali.
- Singa besar yaitu Asadullah atau singa Allah yang diterjemahkan dengan Macan Ali.
- Lima orang manusia suci sebagai sumber petunjuk dan hidayah.
3. Lambang Kota Cirebon Era Kolonial (The full colonial arms)
Lambang ini diadopsi pada tanggal 26 September 1930. Gambar udang menunjukkan arti kata rebon. Bagian atas menunjukkan sebuah bintang, simbol bagi kemajuan kota. Moto Per aspera ad astra – dari debu menjadi bintang, juga menunjukkan kemajuan.
4. Lambang Kota Cirebon Era Kolonial (The arms dalam the Koffie Hag albums +/- 1930)
5. Lambang Kota Cirebon Era Kolonial (Koleksi Ubin, karya Martin van Leeuwen)
6. Lambang Kota Cirebon
Daun jati yang berwarna hijau tua,
mengandung arti bahwa pada zaman dahulu di Cirebon ada seorang pemimpin
para wali yang berbudi luhur dan bertahta serta disemayamkan di
Gunungjati dengan nama Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunungjati yang
menyebarkan Agama Islam di tanah Jawa.
Sembilan buah bintang berwarna putih, mengandung arti Walisanga. Kota Cirebon terkenal sebagai tempat berkumpulnya para wali untuk bermusyawarah dalam hubungannya dengan ilmu Agama Islam yaitu :
4 (empat) buah bintang diatas dasar kuning emas menggambarkan ilmu syariat, hakekar, terekat dan ma’rifat.
5 (lima) buah bintang di dalam gambar daun jati menggambarkan rukun Islam, yaitu syahadat, sholat, zakat, puasa dan haji.
Sembilan buah bintang berwarna putih, mengandung arti Walisanga. Kota Cirebon terkenal sebagai tempat berkumpulnya para wali untuk bermusyawarah dalam hubungannya dengan ilmu Agama Islam yaitu :
4 (empat) buah bintang diatas dasar kuning emas menggambarkan ilmu syariat, hakekar, terekat dan ma’rifat.
5 (lima) buah bintang di dalam gambar daun jati menggambarkan rukun Islam, yaitu syahadat, sholat, zakat, puasa dan haji.
***
Referensihttp://revenue-stamps.nl
http://www.ngw.nl
http://www.westraventegels.info
http://www.zum.de
http://www.cirebonkota.go.id
Sumber: elgibrany
aku suka lambang cirebon yg dulu
ReplyDelete